Museum Nasional Korea: Jendela Sejarah dan Budaya Korea
Museum Nasional Korea adalah sebuah institusi yang melestarikan kekayaan sejarah dan budaya Korea selama lebih dari 5.000 tahun.
Museum ini, sebagai yang terbesar di Korea Selatan, menampilkan koleksi artefak bersejarah penting dari zaman Paleolitikum hingga era modern, dan menjadi destinasi wisata populer di Seoul. Dibawah ini TRAVEL’GO akan membahas Museum ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat pelestarian warisan budaya. Tetapi juga sebagai pusat pendidikan dan rekreasi yang menawarkan berbagai program dan pameran menarik bagi pengunjung dari segala usia.
Sejarah dan Signifikansi Museum
Museum Nasional Korea memiliki sejarah panjang yang mencerminkan perjalanan bangsa Korea. Museum ini awalnya didirikan pada tahun 1909 sebagai Imperial Museum of Korea. Kemudian mengalami berbagai perubahan selama masa penjajahan Jepang dan setelah kemerdekaan Korea pada tahun 1945.
Setelah kemerdekaan, museum ini berganti nama menjadi Museum Nasional Korea dan dipindahkan beberapa kali. Sebelum akhirnya menempati bangunan permanennya di Yongsan pada tahun 2005. Peringatan 100 tahun museum pada tahun 2009 menandai tonggak penting dalam sejarah museum Korea.
Koleksi dan Pameran yang Beragam
Museum Nasional Korea memiliki koleksi lebih dari 420.000 objek, dengan sekitar 12.044 buah dipamerkan secara permanen. Koleksi ini mencakup berbagai periode sejarah Korea, mulai dari artefak prasejarah seperti alat-alat batu dari zaman Paleolitikum. Hingga karya seni dari Tiga Kerajaan Korea (Silla, Goguryeo, Baekje) dan Balhae.
Pengunjung dapat menemukan karya seni Korea seperti kaligrafi dan lukisan klasik di lantai dua museum. Lantai tiga menampilkan teks Buddhis, keramik, karya seni logam, serta artefak dari berbagai negara Asia seperti Cina, Jepang, India, Indonesia, dan Asia Tengah.
Informasi Gembira bagi pecinta bola, Ayo nonton live streaming pertandingan bola khusunya timnas garuda, Segera download!

Program Pendidikan dan Budaya
Museum Nasional Korea aktif menyelenggarakan berbagai program pendidikan dan budaya untuk meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap sejarah dan seni Korea. Program-program ini dirancang untuk berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa, dan mencakup tur berpemandu, lokakarya seni, kuliah, dan pertunjukan seni.
Children’s Museum menawarkan pengalaman interaktif bagi pengunjung muda untuk belajar tentang tradisi dan budaya Korea melalui sentuhan dan permainan. Museum ini juga memiliki Theater YONG, sebuah aula pertunjukan multifungsi yang menyelenggarakan konser dan pertunjukan kelas dunia.
Baca Juga:
Signifikansi Global dan Internasional
Museum Nasional Korea tidak hanya penting bagi Korea, tetapi juga diakui secara internasional sebagai salah satu museum terbaik di dunia. Museum ini memiliki ukuran yang besar, menjadi salah satu yang terbesar di Asia dan keenam terbesar di dunia. Jumlah pengunjung tahunan museum ini juga sangat tinggi, menduduki peringkat pertama di Asia dan kesepuluh di dunia pada tahun 2009.
Museum ini juga berkolaborasi dengan museum-museum internasional untuk menyelenggarakan pameran khusus, seperti pameran artefak Yunani dari British Museum pada tahun 2010. Upaya ini menunjukkan komitmen museum untuk mempromosikan budaya Korea di seluruh dunia dan memfasilitasi dialog antarbudaya.
Informasi Praktis untuk Pengunjung
Museum Nasional Korea menawarkan berbagai fasilitas dan layanan untuk memastikan pengalaman pengunjung yang nyaman dan menyenangkan. Museum ini memiliki toko suvenir, kafetaria, ruang pendidikan, dan ruang konferensi. Aksesibilitas digital juga ditingkatkan dengan adanya sistem PDA, MP3, dan kios untuk pameran.
Museum ini buka dari hari Selasa hingga Minggu, dan hari libur, mulai pukul 9 pagi hingga 6 sore. Pada hari Rabu terakhir setiap bulan, museum buka hingga pukul 9 malam. Tiket masuk ke Main Exhibition Hall dan Children’s Museum gratis, tetapi ada biaya terpisah untuk pameran khusus di Special Exhibition Gallery.
Kesimpulan
Bangunan museum dirancang dengan konsep benteng yang aman dan damai antara gunung dan air, yaitu Gunung Namsan dan Kolam Cermin. Konsep ini merupakan reinterpretasi kontemporer dari filosofi arsitektur tradisional Korea yang menekankan harmoni antara alam dan bangunan.
Museum ini berlokasi jauh dari batas lot, menghadap ke selatan dengan gunung di belakang dan air di depan, mengikuti tata letak tradisional Korea. Plaza terbuka dirancang untuk membangkitkan citra maru (lantai kayu), elemen arsitektur unik Korea, dan berfungsi sebagai gerbang ke setiap titik di museum.
Museum ini juga dilengkapi dengan sistem konservasi artefak, sistem anti-bencana, dan sistem bangunan hijau untuk meminimalkan biaya siklus hidup bangunan dan menghemat energi. Simak dan ikuti terus informasi yang lebih menarik perkembangan tentang wisata-wisata yang ada di dunia hanya di TRAVEL’GO.