Wisata Shwedagon Pagoda, Pesona Emas Abadi Di Yangon Myanmar

Bagikan

Menjulang megah di atas Bukit Singuttara, Shwedagon Pagoda menjadi simbol spiritual dan kebanggaan nasional Myanmar.

Shwedagon Pagoda, Pesona Emas Abadi Di Yangon Myanmar

Dikenal sebagai Pagoda Emas, tempat suci bersejarah ini bukan hanya monumen keagamaan, tetapi juga lambang keteguhan iman umat Buddha. Dengan ketinggian hampir 100 meter dan diselimuti 27 ton emas, Shwedagon Pagoda memancarkan aura keagungan yang memikat hati setiap pengunjung dari seluruh dunia.

Artikel TRAVEL’GO ini mengajak pembaca mengenal lebih dekat keindahan serta daya tarik wisata Shwedagon Pagoda atau Pagoda Emas.

tebak skor hadiah pulsa  

Sejarah Dan Legenda Kelahirannya

Asal-usul Shwedagon Pagoda diliputi cerita mistis. Menurut legenda, dua saudagar dari Ukkalā, Tapussa dan Bhallika, menerima delapan helai rambut dari Sang Buddha Gautama sebagai berkah. Mereka kemudian menyerahkan relik itu kepada Raja Okkalapa yang menaruhnya dalam stupa di Bukit Singuttara, tempat pagoda ini berdiri hingga kini.​

Meski legenda itu menjadi kisah sakral, sejarawan berpendapat bahwa pembangunan pagoda dimulai sekitar abad ke-6 hingga ke-10 oleh bangsa Mon, masyarakat kuno yang telah menganut agama Buddha lebih awal. Struktur awalnya terus diperbaiki selama berabad-abad, terutama pada masa Raja Binnya U di abad ke-14 dan Ratu Shin Sawbu pada abad ke-15.​

Ratu Shin Sawbu terkenal karena menyumbangkan emas seberat tubuhnya untuk melapisi stupa. Tradisi ini diteruskan oleh para penguasa berikutnya, menjadikan Shwedagon bercahaya keemasan hingga kini. Pada tahun 1774, Raja Hsinbyushin menambah tinggi pagoda menjadi sekitar 99 meter setelah gempa parah mengguncang Yangon.​

Informasi Gembira bagi pecinta bola, Ayo nonton live streaming pertandingan bola khusunya timnas garuda, Segera download!

shotsgoal apk  

Pusat Spiritualitas Dan Kehidupan Sosial

Shwedagon Pagoda bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga pusat spiritual bagi umat Buddha di Myanmar. Ribuan peziarah datang setiap hari membawa bunga teratai, lilin, dan dupa untuk bersembahyang. Di area ini juga terdapat delapan kuil kecil yang mewakili hari dalam seminggu, tempat umat melakukan doa sesuai hari kelahiran mereka.​

Pada momen festival, suara doa, lonceng, dan gamelan bercampur menciptakan suasana religius yang menenangkan. Tak hanya warga Myanmar, wisatawan dari seluruh Asia Tenggara pun ikut larut dalam atmosfer sakralnya.

Selain fungsi keagamaan, pagoda ini juga memiliki peran penting dalam sejarah sosial-politik Myanmar. Pada era kolonial dan perjuangan kemerdekaan, kompleks Shwedagon sering menjadi tempat rakyat berkumpul untuk menyuarakan aspirasi kebangsaan.​

Baca Juga: Destinasi Pantai Tanjung Bira, Surga Tropis di Ujung Selatan Sulawesi

Keindahan Arsitektur Emas Yang Mempesona

Shwedagon Pagoda, Pesona Emas Abadi Di Yangon Myanmar

Secara arsitektural, Shwedagon Pagoda memadukan keagungan dan harmoni. Struktur utama berbentuk stupa lonceng besar yang dilapisi ribuan lempeng emas. Di puncaknya berdiri payung bertatahkan lebih dari 5.000 berlian dan permata, termasuk rubi serta safir, menjadikannya tampak berkilau di bawah sinar matahari.​

Kawasan kompleksnya mencakup sekitar 50 hektar, berisi ratusan paviliun, kuil kecil, dan biara yang mengelilingi stupa utama. Setiap pintu masuk dijaga oleh patung singa raksasa bernama Chinthe yang melambangkan penjaga kesucian.​

Warna emas yang menghiasi seluruh bangunan berubah-ubah seiring waktu: berkilau cerah di pagi hari, menenangkan di sore hari, dan memantulkan cahaya magis saat malam tiba. Banyak wisatawan memilih datang saat matahari terbenam untuk menyaksikan keajaiban ini.

Destinasi Ikonik Dunia Yang Abadi

Kini, Shwedagon Pagoda diakui sebagai salah satu keajaiban arsitektur dan spiritual dunia. UNESCO bahkan menempatkannya sebagai situs warisan budaya yang memiliki nilai universal luar biasa karena perpaduan antara keyakinan, keindahan, dan sejarah panjangnya.​

Pemerintah Myanmar menjaga keaslian tempat ini dengan renovasi berkala, namun selalu mempertahankan ciri khas klasiknya. Pengunjung diimbau berpakaian sopan dan melepaskan alas kaki sebelum memasuki area suci sebagai bentuk penghormatan.

Mengunjungi Shwedagon Pagoda bukan sekadar menikmati panorama menakjubkan, melainkan juga perjalanan batin menuju kedamaian. Kilau emasnya tidak hanya menyinari langit Yangon, tetapi juga menerangi hati setiap jiwa yang datang dengan niat suci.

Simak dan ikuti terus informasi yang lebih menarik dan perkembangan tentang wisata-wisata yang ada di dunia hanya di TRAVEL’GO.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari en.wikipedia.org
  2. Gambar Kedua dari rahmatullah.id

Similar Posts