Desa Trunyan: Misteri Unik Pemakaman di Bali yang Bikin Penasaran!

Bagikan

Desa Trunyan merupakan sebuah desa di Kecamatan Kintamani Bangli bali yang memiliki tradisi pemakaman unik.

Desa Trunyan: Misteri Unik Pemakaman di Bali yang Bikin Penasaran!
Bali, yang dikenal dengan pesona alamnya, kebudayaannya yang kental, dan pantainya yang indah, ternyata punya satu tempat yang menyimpan misteri yang cukup unik. Ya, Desa Trunyan.

Desa yang berada di Bali bagian Kintamani ini mungkin belum banyak dikenal orang, tapi jika kamu tertarik dengan hal-hal yang berkaitan dengan budaya lokal, tradisi unik, atau yang sekadar suka dengan cerita misteri, maka Trunyan wajib masuk dalam daftar tempat yang harus kamu kunjungi.

Apalagi, desa ini terkenal dengan cara pemakamannya yang beda dari kebanyakan tempat lain, yang mungkin bakal bikin kamu merasa tercengang dan penasaran.

Asal Usul Desa Trunyan

Desa Trunyan ini punya sejarah panjang yang melibatkan masyarakat asli Bali, yang biasa disebut Bali Aga. Konon katanya, desa ini dibangun oleh suku Bali Aga, kelompok masyarakat yang udah lama banget tinggal di daerah sini, bahkan ribuan tahun lalu.

Informasi Gembira bagi pecinta bola, Ayo nonton live streaming pertandingan bola khusunya timnas garuda, Segera download!

shotsgoal apk  

Bali Aga ini masih mempertahankan tradisi dan budaya kuno mereka, yang beda banget sama kebanyakan orang Bali yang menganut agama Hindu.

Sebagai salah satu komunitas Bali Aga yang masih eksis, warga Trunyan tuh teguh banget memegang tradisi mereka. Upacara adat, tarian, dan musik tradisional masih jadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari mereka. Mereka juga punya bahasa sendiri dan adat istiadat yang khas banget.

Daya Tarik Desa Trunyan

Meskipun kuburan unik jadi daya tarik utama, Desa Trunyan punya banyak hal lain yang menarik buat dijelajahi. Pemandangan alamnya yang indah, dengan Danau Batur yang luas dan gunung-gunung yang menjulang tinggi, bikin siapa aja betah berlama-lama di sini.

Selain itu, kehidupan masyarakat Bali Aga yang masih tradisional juga jadi pengalaman yang nggak terlupakan.

Kita bisa melihat langsung bagaimana mereka menjalankan upacara adat, menari, bermain musik, dan membuat kerajinan tangan. Kita juga bisa belajar tentang filosofi hidup mereka yang sederhana dan dekat dengan alam. Pokoknya, Desa Trunyan ini bukan cuma tempat wisata biasa, tapi juga tempat buat belajar dan merenungkan tentang kehidupan.

Desa Trunyan dan Pemakaman yang Unik

Sebagian besar masyarakat Bali biasanya memakamkan jenazah dengan cara dikubur atau dibakar. Namun, di Desa Trunyan, ada tradisi yang cukup berbeda. Di sini, orang-orang yang sudah meninggal tidak dikubur ataupun dibakar, melainkan diletakkan di sebuah tempat terbuka yang dikenal dengan nama Sanggah.

Sanggah ini adalah sebuah tempat pemakaman terbuka yang terletak di tepi Danau Batur. Jenazah yang diletakkan di sana dibiarkan begitu saja, tanpa dikubur atau dibakar, hanya diletakkan di atas tanah dan dikelilingi oleh pohon-pohon besar yang tumbuh di sekitar tempat pemakaman.

Hal yang lebih unik lagi adalah proses pembusukan jenazah yang berlangsung tanpa menimbulkan bau busuk yang biasanya kita kenal. Kenapa bisa begitu? Karena ada pohon besar yang tumbuh di sekitar pemakaman, pohon ini dikenal dengan nama Taru Menyan.

Pohon ini konon dipercaya memiliki kekuatan magis yang bisa menghalau bau busuk dari jenazah yang sedang membusuk. Dalam bahasa Bali, pohon ini disebut juga Taru Menyan, yang artinya pohon wangi.

Masyarakat Trunyan percaya bahwa pohon ini memiliki kemampuan untuk menjaga kesucian dan membersihkan jenazah yang diletakkan di sekitar pohon tersebut.

Bahkan, kalau kamu datang ke Trunyan, kamu akan melihat ada beberapa jenazah yang sudah cukup lama diletakkan di sana, dan meskipun sudah dalam tahap pembusukan, tak ada bau yang menyengat. Bahkan, udara di sekitar pemakaman terasa segar. Inilah salah satu daya tarik utama yang bikin Trunyan terkenal di kalangan wisatawan dan peneliti budaya.

Baca Juga: 

Misteri yang Belum Terungkap

Walaupun sudah ada banyak penelitian tentang adat pemakaman ini, tetap saja ada banyak hal yang belum sepenuhnya terungkap. Seperti, bagaimana tepatnya pohon Taru Menyan bisa memiliki kekuatan magis tersebut?

Kenapa hanya di Trunyan pohon ini memiliki pengaruh besar terhadap cara pemakaman di sini? Apakah ini semacam warisan dari leluhur yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu? Semua ini tetap menjadi misteri yang menarik untuk digali.

Beberapa peneliti bahkan menyebutkan bahwa ada hubungan spiritual antara masyarakat Trunyan dan alam, yang membuat tradisi ini tetap bertahan. Namun, bagaimana bisa pohon itu benar-benar tidak mengeluarkan bau busuk, itu masih menjadi teka-teki. Apakah ada unsur-unsur tertentu dalam tanah atau iklim setempat yang turut berperan?

Perbedaan dengan Tradisi Pemakaman di Tempat Lain

Di banyak tempat di Bali, proses pemakaman biasanya melibatkan upacara yang rumit, seperti prosesi pembakaran jenazah dalam upacara Ngaben, atau penguburan yang melibatkan berbagai ritus keagamaan.

Namun, di Trunyan, meskipun ada upacara keagamaan, cara pemakaman yang diletakkan di luar tanah terbuka ini jadi daya tarik tersendiri. Di sini, masyarakat lebih mengedepankan prinsip alam dan keseimbangan dengan dunia gaib, yang mereka yakini bisa memberikan kedamaian bagi arwah orang yang telah meninggal.

Proses pemakaman di Trunyan juga cukup berbeda dengan pemakaman lainnya, karena biasanya jenazah dibiarkan terbuka dan dikelilingi pohon Taru Menyan, tanpa ditutup dengan tanah atau bahan lain. Para penduduk percaya bahwa jenazah yang dibiarkan begitu saja akan mendapatkan kedamaian karena adanya pohon yang melindunginya.

Apa yang Membuat Desa Trunyan Begitu Unik?

Selain pemakaman yang unik, ada beberapa hal lain yang bikin Desa Trunyan jadi tempat yang patut diperhatikan. Pertama, desa ini sangat terjaga tradisinya. Masyarakat Trunyan masih sangat memegang teguh adat-istiadat yang sudah diwariskan oleh nenek moyang mereka.

Di sini, kehidupan sehari-hari masyarakat masih terasa sangat Bali banget. Kamu bisa melihat para penduduk yang dengan ramah menyambut wisatawan, sambil menjalani kehidupan mereka yang sederhana dan penuh dengan aktivitas adat.

Selain itu, karena letaknya yang berada di daerah Kintamani, Trunyan juga menawarkan pemandangan yang luar biasa. Dari desa ini, kamu bisa menikmati pemandangan Danau Batur yang memukau, serta panorama Gunung Batur yang begitu megah. Jika kamu suka trekking atau hanya ingin menikmati suasana alam Bali yang sejuk dan damai, Trunyan adalah tempat yang tepat.

Kesimpulan

Desa Trunyan memang merupakan salah satu tempat yang wajib dikunjungi kalau kamu ingin merasakan Bali yang berbeda. Di sini, selain bisa menikmati suasana pedesaan Bali yang kental dengan tradisi.

Kamu juga akan disuguhi dengan cerita menarik tentang cara hidup masyarakatnya yang sangat erat dengan alam dan kepercayaan. Selain itu, cara pemakaman yang unik dan misterius di Desa Trunyan juga menjadi daya tarik yang tak bisa ditemukan di tempat lain.

Jadi, kalau kamu suka dengan hal-hal yang beda, atau ingin belajar lebih dalam tentang tradisi Bali yang masih terjaga, Desa Trunyan adalah destinasi yang patut banget kamu coba jelajahi. Tapi, jangan lupa untuk tetap menjaga sikap dan menghormati adat yang ada di sana, ya!

Simak dan ikuti terus informasi lain nya yang menarik tentang wisata-wisata yang ada di dunia hanya di TRAVEL’GO.

Bagikan

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *