Bulguksa Temple, Ketika Batu Bertutur Kisah Ribuan Tahun Buddhisme Silla
Bulguksa Temple, yang terletak di lereng Tohamsan di Gyeongju, Korea Selatan, adalah sebuah mahakarya seni Buddha.
Zaman keemasan kerajaan Silla, serta memegang peranan penting dalam sejarah, arsitektur, dan budaya. Dibawah ini TRAVEL’GO akan membahas kuil Buddha yang terkenal ini, yang awalnya dibangun pada tahun 528 Masehi, melambangkan manifestasi duniawi dari utopia Buddha.
Sejarah dan Pembangunan Awal Bulguksa
Catatan kuil menunjukkan bahwa sebuah kuil kecil dibangun di lokasi ini pada tahun 528 di bawah Raja Beopheung. Tahun 528 Masehi juga merupakan tahun pertama Buddhisme secara resmi diterima oleh Kerajaan Silla. Awalnya, kuil ini dinamakan Beopryusa Temple atau Hwaeom Bulguksa Temple, dan kemudian dibangun kembali oleh Ratu Jiso, ibu Raja Jinheung.
Pembangunan kembali Bulguksa Temple seperti yang dikenal sekarang dimulai pada tahun 742 Masehi, dengan desain dan dukungan finansial dari Perdana Menteri Kim Daeseong. Samguk Yusa mencatat bahwa pembangunan kuil saat ini dimulai pada tahun 751, diprakarsai oleh Kim Daeseong untuk menenangkan arwah orang tuanya.
Informasi Gembira bagi pecinta bola, Ayo nonton live streaming pertandingan bola khusunya timnas garuda, Segera download!

Arsitektur dan Tata Letak
Bulguksa Temple dirancang untuk mewakili tanah Buddha, yaitu surga, dan dibagi menjadi tiga zona utama: Birojeon (Aula Buddha Vairocana), Daeungjeon (Aula Pencerahan Agung dan kuil utama), dan Geungnakjeon (Aula Kebahagiaan Tertinggi).
Aula-aula ini, yang dibangun dari kayu dan batu dengan atap genteng, masing-masing dibangun di atas teras batu yang ditinggikan. Pintu masuk ke kuil, Sokgyemun, memiliki tangga dan jembatan dua bagian (Harta Karun Nasional No. 23) yang mengarah ke dalam kompleks kuil.
Tangga ini setinggi 33 anak tangga, sesuai dengan 33 langkah menuju pencerahan. Bagian bawah, Cheongungyo (Jembatan Awan Biru) memiliki panjang 6,3 meter dan 17 anak tangga. Tangga ini mengarah ke Jahamun (Gerbang Kabut Mauve).
Baca Juga:
Pagoda dan Harta Nasional
Bulguksa Temple memiliki dua pagoda batu yang unik: Seokgatap (Pagoda Sakyamuni) dan Dabotap (Pagoda Banyak Harta). Dabotap (Harta Karun Nasional No. 20) tingginya 10,4 meter dan terkenal dengan strukturnya yang sangat berornamen, dengan gambarnya direproduksi pada koin 10 won Korea Selatan.
Seokgatap (Harta Karun Nasional No. 21) setinggi 8,2 meter adalah pagoda batu bergaya tradisional Korea dengan garis sederhana dan detail minimal. Selama pekerjaan perbaikan pada Seokgatap Pagoda pada Oktober 1966, peninggalan dari Pagoda Batu Berlantai Tiga Bulguksa Temple ditemukan.
Penghancuran dan Restorasi
Banyak bangunan kayu kompleks kuil hancur selama invasi Jepang yang dikenal sebagai Perang Imjin (1592-1598 M). Setelah 1604, rekonstruksi dan perluasan Bulguksa dimulai, diikuti oleh sekitar 40 renovasi hingga 1805. Setelah Perang Dunia II dan Perang Korea, restorasi parsial dilakukan pada tahun 1966.
Investigasi arkeologi ekstensif menyebabkan restorasi besar-besaran antara tahun 1969 dan 1973 atas perintah Presiden Park Chung Hee, yang membawa Bulguksa ke bentuknya saat ini. Struktur batu yang terkenal tetap lestari dari konstruksi Silla aslinya.
Signifikansi Budaya dan Status UNESCO
Bulguksa Temple dianggap sebagai mahakarya zaman keemasan seni Buddha di kerajaan Silla. Gua Seokguram di dekatnya ditambahkan ke Daftar Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1995.
Bulguksa adalah representasi fisik dari konsep Tanah Suci era Silla, sebuah dunia ideal yang terletak di “pantai seberang” dunia ini. Ini mewujudkan kekayaan budaya dan agama dari Kerajaan Silla kuno.
Kesimpulan
Bulguksa Temple adalah salah satu tempat wisata terpenting di Gyeongju dan merupakan kuil Buddha Korea paling terkenal baik di Korea maupun internasional. Kompleks kuil sangat indah selama musim semi dan musim gugur, ketika bunga sakura mekar atau daun-daun berubah warna.
Program Templestay di Bulguksa Temple menawarkan kesempatan untuk belajar tentang Buddhisme dan Dinasti Silla yang agung. Manfaatkan waktu anda untuk mengeksplorisasi ulasan menarik lainnya mengenai wisata alam hanya di TRAVEL’GO.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari agoda.com
- Gambar Kedua dari en.wikipedia.org