Bukit San Cristobal: Pesona Alam dan Sejarah yang Memikat

Bagikan

​Bukit San Cristobal menawarkan kombinasi unik antara keindahan alam, warisan sejarah, dan berbagai aktivitas menarik yang wajib dikunjungi.​

Bukit San Cristobal: Pesona Alam dan Sejarah yang Memikat

Bukit San Cristobal adalah nama yang merujuk pada beberapa lokasi geografis yang berbeda di berbagai negara. Dibawah ini TRAVEL’GO akan membahas berbagai Bukit San Cristobal yang menawarkan pesona alam dan sejarah yang memikat.

Bukit San Cristobal di Santiago, Chile

San Cristobal yang terletak di utara Santiago, Chile, menjulang setinggi 850 meter di atas permukaan laut dan sekitar 300 meter di atas kota Santiago. Bukit ini merupakan titik tertinggi ketiga di kota tersebut setelah Cerro Manquehue dan Cerro Renca.

Awalnya dikenal dengan nama Tupahue oleh penduduk asli Mapuche, bukit ini kemudian dinamai San Cristobal oleh para penakluk Spanyol untuk menghormati Santo Christopher.

Sejarah dan Atraksi di Puncak Bukit

Bukit San Cristobal mulai dimanfaatkan pada tahun 1903 dengan didirikannya Observatorium Mills, yang kini dikenal sebagai Observatorium Manuel Foster. Di puncaknya, terdapat sebuah tempat suci yang didedikasikan untuk Bunda Maria yang Dikandung Tanpa Noda, dengan patung setinggi 22 meter, amfiteater, dan kapel.

Patung tersebut memiliki tinggi 14 meter dan berat 36.610 kilogram. Di dalam alas patung, terdapat sebuah kapel kecil tempat Paus Yohanes Paulus II berdoa dan memberkati kota Santiago pada tanggal 1 April 1987. Bukit ini dapat dicapai dengan berjalan kaki, mobil, funicular, atau kereta gantung.

Taman Metropolitan Santiago

Bukit San Cristobal merupakan rumah bagi taman publik terbesar di Santiago, yaitu Taman Metropolitan Santiago (Parque Metropolitano). Taman ini mencakup area seluas lebih dari 700 hektar dan menjadi tujuan populer bagi penduduk lokal maupun wisatawan. Di kaki bukit, terdapat Kebun Binatang Nasional Chile dan taman bergaya Jepang. Terdapat juga dua kolam renang umum, yaitu Tupahue dan Antilén.

Baca Juga: 

Isla San Cristobal di Galapagos

Isla San Cristobal di Galapagos

Isla San Cristobal, atau Pulau San Cristobal, adalah salah satu pulau di Kepulauan Galapagos. Pulau ini terletak sekitar 965 kilometer di sebelah barat daratan Ekuador. Awalnya dinamai Chatham oleh bajak laut Inggris untuk menghormati William Pitt, pulau ini memiliki luas sekitar 505 kilometer persegi.

San Cristobal adalah pulau yang paling padat penduduknya dan subur di kepulauan Galapagos. Pulau ini memiliki sumber air yang teratur dari air hujan yang terkumpul di kawah yang rusak. Charles Darwin mendarat di San Cristobal pada tahun 1835 dan mengumpulkan data yang kemudian dimasukkan ke dalam bukunya, On the Origin of Species.

Atraksi dan Aktivitas di Isla San Cristobal

San Cristobal menawarkan berbagai aktivitas dan tempat menarik untuk dikunjungi. Beberapa di antaranya termasuk mendaki ke Cerro Tijeretas untuk menikmati pemandangan panorama, snorkeling atau menyelam di León Dormido (Kicker Rock), dan bersantai di Pantai Puerto Chino.

Pengunjung juga dapat mengunjungi Pusat Interpretasi Charles Darwindan Cagar Penyu La Galapaguera untuk melihat penyu raksasa dalam habitat alami mereka.

Bukit Barisan Selatan di Sumatra, Indonesia

Bukit Barisan Selatan, sebuah taman nasional di provinsi Lampung, Sumatra, diyakini sebagai salah satu rumah terakhir bagi badak Sumatra yang hampir punah. Taman nasional ini memiliki luas 356.800 hektar dan menjadi rumah bagi berbagai spesies lain yang terancam punah, seperti harimau Sumatra, gajah Sumatra, dan burung cuckoo tanah Sumatra.

Hilangnya hutan akibat pertanian, jalan, dan perambahan ilegal di dalam taman menjadi ancaman utama bagi populasi badak yang tersisa. Simak dan ikuti terus informasi yang lebih menarik perkembangan tentang wisata-wisata yang ada di dunia hanya di TRAVEL’GO.

Bagikan

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *